Pencarian Ji Ae terus berlangsung, tim jaksa terpecah-pecah(?).. dua episode terakhir semakin menegangkan, dan tentu heartbreaking...
thanks to: dramabeans
Vampire Prosecutor 2 Episode 10
Tae Yeon berjalan di koridor gedung itu penuh kewaspadaan, menuju ke sebuah ruangan.
Di tempat lain, terlihat dua orang bertengkar. Soon Bum terkapar di lantai dan ia berusaha menghentikan pria satunya. Ia bertanya, "Apakah kau harus bertindak sejauh ini?"
Tae Yeon masuk ke lab menakutkan itu, "Hyung. seorang pria menolah: Dr. Blood a.k.a bartender a.k.a Dr. Ra Jae Wook.
Kembali ke Soon Bum, dan kita bisa melihat wajah orang yang menyerangnya dan menyekik lehernya. Dr. Jo menggeram memperingatkan Soon Bum, "Jika kau menghentikanku, kau akan membenciku".
Dr. Ra terkejut, apa yang dilakukan Tae Yeon disini. Tae Yeon menarik krah baju dokter itu dan menuntut penjelasan tentang keberadaan adiknya Yeon Ji, "Ini kah yang kau lakukan?"
Namun Dr. Ra berkata ia sedang dalam persembunyian dari si Mata Merah, bahkan ia terlihat ketakutan.
Dr. Jo berkata pada Soon Bum "Tak ada jalan lain kalau begitu."
Tae Yeon bertanya, siap yang ia maksud. Ia menjawab, "Si Darah Jahat, Tae Yeon."
Credits.
Kembali ke waktu sebelumnya. Di kantor jaksa, Dong Man menangis tersedu akibat serangan yang menimpanya di ruang introgasi (episode lalu). Soon Bum juga ada, masih terlihat normal dan sehat, pun Jung In. Mereka me-review video dimana terlihat Dr. Jo dan Runa menyelamatkan Ji Ae.
Video itu berhenti di tengah-tengah saat Ji Ae diculik lagi, jadi yang bisa mereka lihat adalah pria-pria gangster menyerbu masuk, memukuli Dr. Jo dan membawa pergi Ji Ae. Mereka tak bisa menghubungi ponsel Tae Yeon, dan Soon Bum bilang: "Kita tidak perlu meneleponnya lagi, kita coba selesaikan kasus ini bertiga".
Kemudian Jung In mendapat telepon mengejutkan.
Di labnya, Dr. Ra menceritakan semua yang ia ketahui pada Tae yeon. Tae Yeon mengetahui tentang program vampir yang diadakan pemerintah yang diberi nama Lilith Project. Itulah asal muasal Si Darah Jahat ( Si Mata merah), yang kabur saat percobaan dilakukan. Ini sesuai dengan awal dari episode 1 season 2 ini.
Pengacara Park Hoon diutus untul menginvestigasi insiden ini segera, dan di pengejarannya ia menjadi korban gigitan Si Darah Jahat, dan menjadi vampir.
Tae Yeon bertanya kenapa Dr. Ra menceritakan ini semua padanya, "Kau pergi dan bilang akan menemukan Jang Chul Oh dan Yeon Ji, lalu lepas kontak denganku dan bersembunyi disini. Apa ada hubungannya?"
Dr. Ra berkata, "Aku rasa Si Darah Jahat telah membawa adikmu."
Tim jaksa menuju ke tempat Ji Ae terakhir disekap. Mereka mencoba mengumpulkan informasi dan bertanya-tanya apakah dr. Jo dan Runa juga diculik.
Jung In menemukan sebuah ponsel. Dari daftar panggilan yang berakhiran 'hyungnim' semua mungkin salah satunya adalah si penculik. Dong Man memberitahukan bahwa rekaman cctv menunjukkan bahwa pria gangster itu membawa Ji Ae, namun Dr. Jo dan Runa baru keluar 20 menit kemudian. Lalu kemana mereka?
Lebih herannya lagi bahwa Dr. Jo terlihat baik-baik saja di rekaman itu. Tidak cocok dengan adegan pemukulan yang dokter itu terima sebelumnya. Jung In menduga darah yang bercecerah di tempat itu mungkin milik orang lain. Namun Soon Bum punya pemikiran berbeda, mengingat Si Mata Merah adalah vampir. Kendati ia tak terlihat disekitar sini.
Kemudian Dr. Jo menelepon dan menyuruh mereka menghentikan penyelidikan; ia akan mencari Ji Ae sendiri. Ketika Jung In protes kalau mereka adalah tim, ia menjawab bahwa ia mempercayakan Ji Ae pada mereka dan mempercayai mereka. Tetapi sekarang tidak, maka dari itu akan bergerak sendiri.
Dr. Jo tak mendendam pada mereka, tetapi sebaiknya mereka tak menghentikannya, "Jika kau coba menghentikanku, kau akan membenciku."
Runa duduk bersama Dr. Jo di dalam mobil. Wanita itu terlihat muram, mungkin atas keputusan yang harus ia ambil sebelumnya, dan kini bersama sang dokter. Dr. Jo memberinya saputangan yang berdarah milik gangster itu. Waktunya untuk melacak para gangster.
Tim jaksa menyimpulkan kalau Runa bersama Dr. Jo karena ia butuh kemampuan Runa untuk menemukan Ji Ae. Jung In berkata kalai mereka harus menemukan Ji Ae terlebih dulu, "Agar kita bisa menyelematkan Dr. Jo. Dr. Jo mungkin memiliki kemampuan shaman Runa, tetapi mereka juga punya ponsel yang ditemukan. Supernatural lawan ilmiah.
Runa memberitahu Dr. Jo kalau ada dua aura yang menyelimutinya, baik dan jahat. Yang jahat adalah keinginannya untuk membunuh agar memperoleh apa yang ia butuhkan, kendati hasilnya untuk kebaikan, jika prosesnya jahat kau tak akan mendapat ampunan."
Dr. Jo memberitahu Runa bahwa ayahnya selalu menggunakan kemampuannya untuk kebaikan, namun ia dikhianati dan mati pada akhirnya. Ia berjanji pada ayahnya tak akan berakhir sepertinya, tak ingin menuduh orang yang tak bersalah. Itulah kenapa ia merasa terbebani terhadap Ji Ae, memberikan putusan mati yang adalah kesalahannya.
"Aku tak peduli pada prosesnya," kata Dr. Jo, "Aku hanya akan peduli akan hasilnya, menemukan Ji Ae." Karena itu ia tak akan berhenti dan khawatir terhadap Si Mata Merah, atau apa yang telah pria itu lakukan atasnya.
Tim jaksa melacak ponsel itu, yang ternyata terdaftar atas nama samaran— mereka mencuri nama-nama orang asing dan menyimpannya di ponsel agar susah dilacak. Namun hanya ada satu-dua tempat di Seoul dimana mereka bisa melacak benda ini.
Dr. Jo berkendara ke sebuah persimpangan jalan dimana si penculik pasti melewatinya., dan meminta Runa untuk berkonsentrasi. Setelah wanita itu bisa 'melihat' mobil penculik, ia menyuruh Dr. Jo menyetir dengan ia sebagai petunjuk jalan.
Di sebuah persimpangan lain, Runa keluar dari mobil dan mengintip ke mobil yang ia kejar— bagi Dr. Jo Runa terlihat seperti melihat udara kosong. Runa memastikan kalau i mobil itu terdapat Ji Ae dan melanjutkan pengejaran.
Dengan arahannya, mereka sampai di sebuah gedung dimana gangster itu masuk. Dr. Jo bersiap dengan pisau bedahnya, ia menggunakan tali plastik untuk mengikat tangan Runa, bukannya Dr. Jo tak percaya padanya. Ia hanya tak mau timnya yang lain menggangu, "ini adalah urusanku."
Runa berkata apapun yang terjadi, tolong jangan bunuh siapapun.
Dr. Jo memasuki gedung itu dan menemukan para gangster itu sedang berjudi. Ia berjalan ke mereka dan bertanya tentang Ji Ae, dan salah satu gangster terlihat ketakuta. Mungkin karena ia berpikir bahwa ia telah membunuhnya?
Gangster lainnya menarik sebuah pisau lipat, namun Dr. Jo dengan bantuan kekuatan vampirnya berhasil melumpuhkan mereka semua, dimana Ji Ae?
Berlagak sebagai seorang pembeli, Jung In dan Dong Man menghubungi dealer dari ponsel itu. Soon Bum bersiap di luar.
Dealer ponsel itu nampaknya bertele-tele, tetapi Jung In keras kepala, dan meyakinkannya tak akan ada masalah yang ia timbulkan. Pria itu memberitahu aturannya: setidaknya akan makan waktu 3-4 hari untuk mendapatkan ponsel itu.
Tidak seperti yang mereka inginkan, namun Jung In tetap santai. Sayangnya tidak dengan Dong Man, dan bilang kalau mereka butuh cepat. Ia mengacuhkan peringatan Jung In untuk diam dan bilang seharusnya bukan masalah karena mereka menggunakan nama orang asing, kan? Jiahhh.
Dealer itu mendorong Dong Man keluar dan menyuruh sopir menyalakan vannya dengan Jung In masih terjebak di dalam. Soon Bum dan Dong Man mengejar Jung In yang sedang berjuang menghadapi gangster itu.
Kemudian vannya berhenti. Kedua pria itu mengejar untuk menyelamatkan Jug In, dan menemukan gadis itu tak apa-apa malah berhasil membekuk gangster itu sendirian. Dan memerintahkan untuk menemui bos mereka.
Kembali ke Dr. Jo, menanyai gangster yang masih sadar dan menhimpitnya ke tembok menggunakan meja. Ia berkata betapa seringnya ia bertemua dengan keluarga dari orang yang mati, dan bagaimana mereka selalu menangis melihat mayatnya. Gangster itu malah menyumpahinya. Dr. Jo mengeluarkan pisau bedahnya, dan menambahkan kalau mayat dengan wajah termutilasi, gangster itu berteriak ketakutan.
Dr. Jo menarik rambutnya dan berkata: apakah keluarganya akan menangis, atau ketakutan?
Ketika ia bersiap untuk 'memahat', van dari dealer ponsel itu berhenti di gedung yang sama. Tim jaksa menyerbu masuk (sambil 2 gangster van yang ia seret juga) dengan senjata siap di tangan... tetapi terlambat. Orang-orang yang ada di ruangan judi itu hanyalah gangster yang tak sadarkan diri.
Soon Bum mendekati salah satu gangster, yang terguncang ketakutan, tangannya berlumur darah menutupi mukanya. Oh My. Soon Bum menarik kepalanya menyuruh pria itu bicara— ia terkejut setengah mati. Hiii.
Adegan berganti dengan ruangan itu sudah dipenuhi polisi, Jung In bertanya pada Soon Bum siapa yang telah berbuat hal ini. Soon Bum mendesah, "kita harus percaya kalau bukan perbuatan dia."
Lanjut ke Tae Yeon. Ia marah pada Dr. Ra, "apa maksudmu, dia mengambil Yeon Ji?"
Dr. Ra menjelaskan dengan flashback bahwa ia telah melacak kedua vampir itu. Jang Chul Oh mendatanginya duluan (mencekiknya lebih tepat) berkata kalau Yeon Ji telah dibawa dan bertanya tentang Si Darah Jahat. Dari situ mereka mulai mencari Yeon Ji bersama-sama, dan akhirnya Jang Chul Oh bercerita tentang hubungannya dengan si Darah Jahat.
Flashback lain menunjukkan percakapan itu. Jang Chul Oh berkata ketika ia menjadi vampir di rumah sakit tempat Dr. Ra karena transfusi yang ia terima disana, dia tengah menangani kasus pembunuhan vampir. Sekarang ketika ia mendengar rekaman tentang proyek Lilith, ia mengerti bahwa perubahannya bukanlah sebuah kebetulan. "Sekarang aku mengerti apa yang pernah dikatakannya." katanya.
Flashback lain dari flashback tadi menunjukkan Jang masuk ke dalam mobilnya , melihat Si Mata Merah di jok belakang dan menyerangnya. Sambil mencekiknya, Si Mata Merah berkata ia tahu kalau Jang telah berubah menjadi vampir.
Si Mata Merah memberitahunya, "Aku akan membunuh mereka. Para bajingan itu, atau si gadis?" Dan itulah kenapa ia dicari untuk membunuh Park Hoon, untuk melindungi Yeon Ji. Hal terakhir yang dikatakan Si Mata Merah adalah jika sesuatu terjadi pada Jang Chul Oh, ia yang akan mengurus gadis itu.
Bingung ya? Jadi begini. Park Hoon sudah berubah menjadi vampir bertahun-tahun lalu. Sebelum season 1 mulai, ia mulai pengejarannya terhadap vampir Jang Chul Oh. Jang menusuk Park Hoon setelah pengejaran mobil hujan-hujan itu— season 1 episode 1— kemudian Park Hoon mengubah Tae Yeon.
Pertanyannya adalah, kenapa Si Mata Merah menginginkan Yeon Ji? Tae Yeon hanya menjawab, "Sekarang aku punya satu alasan lain untuk menangkap pria itu."
Dr. Ra bertanya apa ia telah bertemu dengan Si Darah Jahat sebelumnya. Tae Yeon tak menjawab, namun tampaknya dokter itu ingin tahu sekali, dan mengambil sebuah suntikan dan menyuntikkannya pada Tae Yeon. Tae Yeon mendorongnya dan pergi.
Dan saat di koridor, Tae Yeon ambruk. Weeeee????
Dr. Ra berjongkok mendekatinya, "hanya ini satu-satunya jalan, Tae Yeon." Waahhh kenapa selalu misterius begini???
Dr. Jo berkendara ke lokasi selanjutnya. Kali ini ia tak mengikat tangan Runa, berkata kalau ia akan mempercayainya, dan menuju kedalam sebuah rumah.
Ia memecahkan jendela dan lari kedalam rumah, sampai pada sebuah pintu yang digembok. Didobraknya pintu itu, ia tak menemukan Ji Ae, tetapi kamar kumuh dipenuhi bocah-bocah kecil kelaparan, dirantai.
Seorang gangster datang dari belakang dan mengenali Dr. Jo sebagai pria yang harusnya sudah mati. Mereka berkelahi, Dan manusia tak bisa melawan kekuatan vampir, apalagi Dr. Jo jijik mendengar alasan bahwa bocah-bocah itu akan dijual dengan alasan apapun itu untuk menghasilkan uang, entah untuk organ mereka atau perbudakan, karena anak-anak Asia membawa untung banyak. Aku pun jijik setengah mati. Cuih.
Kelihatannya Ji Ae merupakan moneymaker yang sesengguhnya ("ia lebih berharga daripada mereka!"), tetapi gangster ini hanya menangani laki-laki. Ia tak tahu dimana para perempuan disekap.
Dr. Jo memukulinya dan mengeluarkan pisau bedah andalannya. Gangster itu segera menelepon hyungnim nya, yang berkata kalau ia ada di Itaewon. Dr. Jo memukulinya lagi dan menuntut untuk dilepaskannya bocah-bocah itu.
Gangster itu membuka rantai dan menyuruh para bocah pulang. Mereka diam, dan gangster itu berkata, "Lihat? Aku tak menyekap mereka, mereka yang bertahan disini. Mereka telah diabaikan orang tuanya. Mereka tak punya tempat lain untuk pergi."
Dr. Jo memukulilnya lagi, dan beralih ke para bocah. Gangster itu melempar rantai ke leher Dr. Jo dan mencekiknya. Dr. Jo membayangkan wajah Ji Ae diantara bocah itu dan membalik keadaan, mengikat gangster itu dengan rantai dan membunuhnya dengan pisau bedah. Darah yang banyak memunculkan sifat jahatnya, ia berusaha menolaknya sementara taringnya keluar. Ia menggigit leher pria itu dan seseorang berteriak. Runa.
Tae Yeon sadar, dia lab Dr. Ra dan tubuhnya terbaring di atas ranjang, dengan rantai mengikat seluruh tubuhnya. Dr. Ra berkata kalau ia tak bisa melepaskan Tae Yeon, tidak sekarang ketika Si Darah Jahat tahu tentangnya. Tae Yeon memprotes kalau orang-orang terdekatnya dalam bahaya karena dirinya, tetapi Dr. Ra berkata, "Untukku, kaulah yang penting. Jika aku bisa melindungimu dari Si Darah Jahat, itu cukup." Untuk apa? Karena merasa bersalah padanya? Mungkin, tapi tidak untuk kebaikan siapa-siapa.
Dr. Ra berkata layaknya orang putus asa kalau mereka sebaiknya disini, aman dari vampir jahat. Ia bercerita bagaimana Jang Chul Oh mendatanginya berjata kalau ia menemukan Si Darah Jahat dan Yeon Ji.. dan selanjutnya ia datang ke lab dengan tubuh penuh darah.
Dr. Ra membuka sebuah pintu dan Tae Yeon mengintio kedalamnya terkejut: Jang Cul Oh terbaring di dalamnya, mati. "Jika kau melawannya, kau akan seperti ini, Tae Yeon ah."
Tim jaksa tiba dirumah penuh bocah tadi, yang berubah menjadi tkp pembunuhan. Dan datang juga bos Joo, menampar pipi Jung In dan mengancam ia akan dipecat karena tak melapor penculikan Runa oleh Dr. Jo.
Mereka mulai mengarang situasi, namun Jaksa Joo tahu semuanya, tahu apa yang terjadi pada Dr. Jo. Wanita itu menyuruh mereka lepas tangan dan dia sendiri yang akan mengatasi kasus ini. Dr. Jo sendiri yang melaporkan tkp ini, dan itu artinya dia jugalah yang membunuh gangster itu. Berita itu membuat keduanya terdiam.
Tetap saja, mereka tak ada rencana menyerahkan kasus ini. Dong Man menelepon memberi info nama-nama gangster yang terlibat penculikan Ji ae, dan juga sebuah nama sebuah salon di Itaewon. Tempat sama yang akan didatangi Dr. Jo.
Di dalam mobil, Runa berkata kalau aura Dr. Jo melemah. Ia membandingkannya dengan pertama kali mereka bertemu, ketika Dr. Jo menemukan dirinya terkubur di peti dan menyelamatkannya. Dr. Jo memberinya kehidupan, itulah kenapa ia sekarang mau menolong sang dokter.
Ia mengingatkan sesuatu yang ia katakan dulu, kepada ayah dari anak yang sakit itu, yang sangat menginginkan kesembuhan: apakah anaknya ingin ayahnya membunuh orang lain untuk menyelamatkan anaknya? Ia memberikan pertanyaan yang sama sekarang: "Apa Ji Ae ingin kau menjadi seorang pembunuh demi gadis kecil itu?"
Runa berkata sekali lagi kalau ia tak harus membunuh, karena tak seorangpun berhak membutuskan kehidupan seseorang. Belum terlambat, Runa menyuruh Dr. Jo menelepon timnya.
Kata-kata Runa menyentuh Dr. Jo, "Kau orang baik." Namun tak mengubah pendiriannya. Ia tetap terus.
Di lab Dr. Ra, ia menjelaskan kalau Jang Chul Oh sebenarnya tidak mati, tak bisa, pun disembuhkan. Jadi ia terjebak disini, dalam kondisi penderitaan yang abadi.
Dr. Ra pergi ke kamp pemerintah untuk mencari file proyek Lilith, berharap mendapatkan jalan untuk mengubah vampir menjadi manusia. Tempat itu terlihat tak terawat, tetapi di sebuah ruangan ia menangkap sosok ditengah-tengah lautan mayat. Si Darah Jahat beridiri disana, mulutnya penuh darah, dan Dr. Ra lari ketakutan.
Dr. Ra sudah menjadi seorang maniak sekrang, berkata semua ini terjadi karena dia adalah vampir. "Jika kita menjadi manusia, dia juga akan berhenti mengejar kita." Ia menyayat tangannya dan bertanya, "Lihat! apakah aku terlihat seperti seorang vampir?" Ia terkikik, tangannya tak sembuh dengan sendirinya.
Dr. Ra mempersiapkan suntikan baru dan berkata kalau entah karena alasan apa ia tak berubah menjadi vampir saat Tae Yeon menggigitnya. Ia mencari-cari alasannya, apakah ia tidak berubah karena dirinya atau karena Tae Yeon, dan berarap untuk memperoleh hasilnya segera. Ia bilang pada Tae Yeon, "Tidur yang nyenyak selama beberapa bulan. Aku akan merubahmu menjadi manusia. Dengan itulah aku membayar utangku padamu."
Ia siap untuk menyuntikkan jarum itu...
Dr. Jo mengikat Runa lagi di mobil, "Hanya sampai aku menemukan Ji Ae."
Ia memasuki tempat itu dan menemukan ruangan dimana gangster berada. Soon Bum pun datang, tepat saat Dr. Jo menginterogasi a.k.a mengancam dengan pisau bedah. Gangster itu tertawa dan mengejeknya kendati pisau bedah sudah siap terayun, dan berkata Ji Ae sudah mati. Saat itulah Soon Bum menerobos masuk.
Soon Bum memohon Dr. Jo untuk berhenti dan menaruh pisau bedahnya, bilang kalau merek bisa menemukan Ji Ae tanpa perlu membunuh pria itu. Dr. Jo bilang kalau Ji Ae sudah mati dan itu membuat kebenciannya semakin menjadi, pisau bedah itu lebih dari siap. Soon Bum memohon hampir putus asa, Ji Ae mungkin masih hidup. Itu adalah metode yang digunakan para gangster perdagangan anak agar para orang tua menyerah.
Tae Yeon bertanya tepat saat jarum suntik akan menembus kulitnya, "Apa kau pikir ini cara untuk membayar hutangmu padaku?" Ia mengingatkan Dr. Ra akan perkataannya di episode terakhir musim lalu, untuk tetap hidup merasakan penderitaan atas keegoisannya sendiri, mengambil nyawa orang tak berdosa. Itu semua adalah keegoisan Dr. Ra menyebabkan Jang, Yeon Ji dan Tae Yeon menjadi seorang vampir. Dr. Ra menggelengkan kepala, tidak, itu semua ia lakukan tak sengaja.
Intinya, terima saja. Tak ada cara untuk menebus kesalahannya, dan Tae Yeon berkata dokter hanya menutupi keegoisannya dengan tindakan yang ia anggap baik itu. Hyung Ra itu berkata sambil meneteskan air mata, "bukan aku." Tae Yeon minta untuk dilepaskan. Dr. Ra meminta maaf, dan menarik jarum suntikan itu dari leher Tae Yeon.
Dr. Jo sedang memerangi diri sendiri, antara membunuh gangster itu atau tetap berpegang pada harapan. Dr. Jo berkata ia tak bisa dan menyesal atas Ji Ae, dan mengayun pisau bedah itu kearah gangster.
Soon Bum berteriak menghentikan. Dan kita kembali ke adegan pembuka episode, dimana Soon Bum berteriak melihat Dr. Jo mengorok leher gangster itu. Soon Bum memblokir jalan keluar dari ruangan itu, menolak Dr. Jo yang minta untuk lewat. Pergi ke orang yang sudah membunuh Ji Ae.
Dr. Jo memukul Soon Bum agar ia bisa lewat.
Di lab itu, Tae Yeon pada akhirnya dilepaskan juga. Tae Yeon bertanya apa yang akan hyung lakukan, ia tersenyum. Dr. Ra mengikutinya keluar. Setidaknya ia melakukan suatu aksi atas kesalahannya.
Sementara...di dalam lab kosong itu, tangan Jang Chul Oh bergerak.
Soon Bum berusaha menahan Dr. Jo agar tidak pergi. Semakin keras usahanya, semakin keras ia mendapat pukulan dari Dr. Jo. Akhirnya ia menarik pistol dan menembakkannya ke udara, "Jung Hyun Hyung!" Sambil terhutung-huyung ia arahkan pistol itu pada Dr. Jo.
Namun ia tak menembaknya. Dengan mudah Dr. Jo membuangnya ke samping, "Kenapa kau menghentikanku?" Soon Bum menjawab, "Karena aku merasa menyesal. Padamu, dan Ji Ae. Jika kau pergi sekarang, aku mungkin saja tak bisa bertemu denganmu lagi."Dr. Jo tak begitu saja bisa tenang dan merelakan kematian Ji Ae tanpa melakukan apa-apa. Namun Soon Bum menangis, "Aku tak ingin kehilanganmu, hyung. Tolong jangan pergi."
Kedua pria itu sama-sama menangis, kendati Soon Bum dicekik ia tetap bilang, "J-jangan pergi."
Dr. Jo melepaskannya, Soon Bum terjatuh ke lantai, "Maafkan aku, Soon Bum ah. Hyung harus pergi."
Di dalam mobil, Runa berusaha melepaskan ikatan tangannya. Ia menoleh saat seseorang mendekatinya. Si Mata Merah. TIDAKKK.
Si Mata Merah memecahkan jendela dan menyeret Runa keluar. Ia dicekik hingga tubuhnya melayang ke udara.
Untungnya, kali ini Tae Yeon dalam perjalanannya mengebut siap menyelamatkan teman-temannya. "Semuanya, tunggu aku. Tunggu."
Vampire Prosecutor 2 Episode 10 END
thanks to: dramabeans
Vampire Prosecutor 2 Episode 10
Tae Yeon berjalan di koridor gedung itu penuh kewaspadaan, menuju ke sebuah ruangan.
Di tempat lain, terlihat dua orang bertengkar. Soon Bum terkapar di lantai dan ia berusaha menghentikan pria satunya. Ia bertanya, "Apakah kau harus bertindak sejauh ini?"
Tae Yeon masuk ke lab menakutkan itu, "Hyung. seorang pria menolah: Dr. Blood a.k.a bartender a.k.a Dr. Ra Jae Wook.
Kembali ke Soon Bum, dan kita bisa melihat wajah orang yang menyerangnya dan menyekik lehernya. Dr. Jo menggeram memperingatkan Soon Bum, "Jika kau menghentikanku, kau akan membenciku".
Dr. Ra terkejut, apa yang dilakukan Tae Yeon disini. Tae Yeon menarik krah baju dokter itu dan menuntut penjelasan tentang keberadaan adiknya Yeon Ji, "Ini kah yang kau lakukan?"
Namun Dr. Ra berkata ia sedang dalam persembunyian dari si Mata Merah, bahkan ia terlihat ketakutan.
Dr. Jo berkata pada Soon Bum "Tak ada jalan lain kalau begitu."
Tae Yeon bertanya, siap yang ia maksud. Ia menjawab, "Si Darah Jahat, Tae Yeon."
Credits.
Kembali ke waktu sebelumnya. Di kantor jaksa, Dong Man menangis tersedu akibat serangan yang menimpanya di ruang introgasi (episode lalu). Soon Bum juga ada, masih terlihat normal dan sehat, pun Jung In. Mereka me-review video dimana terlihat Dr. Jo dan Runa menyelamatkan Ji Ae.
Video itu berhenti di tengah-tengah saat Ji Ae diculik lagi, jadi yang bisa mereka lihat adalah pria-pria gangster menyerbu masuk, memukuli Dr. Jo dan membawa pergi Ji Ae. Mereka tak bisa menghubungi ponsel Tae Yeon, dan Soon Bum bilang: "Kita tidak perlu meneleponnya lagi, kita coba selesaikan kasus ini bertiga".
Kemudian Jung In mendapat telepon mengejutkan.
Di labnya, Dr. Ra menceritakan semua yang ia ketahui pada Tae yeon. Tae Yeon mengetahui tentang program vampir yang diadakan pemerintah yang diberi nama Lilith Project. Itulah asal muasal Si Darah Jahat ( Si Mata merah), yang kabur saat percobaan dilakukan. Ini sesuai dengan awal dari episode 1 season 2 ini.
Pengacara Park Hoon diutus untul menginvestigasi insiden ini segera, dan di pengejarannya ia menjadi korban gigitan Si Darah Jahat, dan menjadi vampir.
Tae Yeon bertanya kenapa Dr. Ra menceritakan ini semua padanya, "Kau pergi dan bilang akan menemukan Jang Chul Oh dan Yeon Ji, lalu lepas kontak denganku dan bersembunyi disini. Apa ada hubungannya?"
Dr. Ra berkata, "Aku rasa Si Darah Jahat telah membawa adikmu."
Tim jaksa menuju ke tempat Ji Ae terakhir disekap. Mereka mencoba mengumpulkan informasi dan bertanya-tanya apakah dr. Jo dan Runa juga diculik.
Jung In menemukan sebuah ponsel. Dari daftar panggilan yang berakhiran 'hyungnim' semua mungkin salah satunya adalah si penculik. Dong Man memberitahukan bahwa rekaman cctv menunjukkan bahwa pria gangster itu membawa Ji Ae, namun Dr. Jo dan Runa baru keluar 20 menit kemudian. Lalu kemana mereka?
Lebih herannya lagi bahwa Dr. Jo terlihat baik-baik saja di rekaman itu. Tidak cocok dengan adegan pemukulan yang dokter itu terima sebelumnya. Jung In menduga darah yang bercecerah di tempat itu mungkin milik orang lain. Namun Soon Bum punya pemikiran berbeda, mengingat Si Mata Merah adalah vampir. Kendati ia tak terlihat disekitar sini.
Kemudian Dr. Jo menelepon dan menyuruh mereka menghentikan penyelidikan; ia akan mencari Ji Ae sendiri. Ketika Jung In protes kalau mereka adalah tim, ia menjawab bahwa ia mempercayakan Ji Ae pada mereka dan mempercayai mereka. Tetapi sekarang tidak, maka dari itu akan bergerak sendiri.
Dr. Jo tak mendendam pada mereka, tetapi sebaiknya mereka tak menghentikannya, "Jika kau coba menghentikanku, kau akan membenciku."
Runa duduk bersama Dr. Jo di dalam mobil. Wanita itu terlihat muram, mungkin atas keputusan yang harus ia ambil sebelumnya, dan kini bersama sang dokter. Dr. Jo memberinya saputangan yang berdarah milik gangster itu. Waktunya untuk melacak para gangster.
Tim jaksa menyimpulkan kalau Runa bersama Dr. Jo karena ia butuh kemampuan Runa untuk menemukan Ji Ae. Jung In berkata kalai mereka harus menemukan Ji Ae terlebih dulu, "Agar kita bisa menyelematkan Dr. Jo. Dr. Jo mungkin memiliki kemampuan shaman Runa, tetapi mereka juga punya ponsel yang ditemukan. Supernatural lawan ilmiah.
Runa memberitahu Dr. Jo kalau ada dua aura yang menyelimutinya, baik dan jahat. Yang jahat adalah keinginannya untuk membunuh agar memperoleh apa yang ia butuhkan, kendati hasilnya untuk kebaikan, jika prosesnya jahat kau tak akan mendapat ampunan."
Dr. Jo memberitahu Runa bahwa ayahnya selalu menggunakan kemampuannya untuk kebaikan, namun ia dikhianati dan mati pada akhirnya. Ia berjanji pada ayahnya tak akan berakhir sepertinya, tak ingin menuduh orang yang tak bersalah. Itulah kenapa ia merasa terbebani terhadap Ji Ae, memberikan putusan mati yang adalah kesalahannya.
"Aku tak peduli pada prosesnya," kata Dr. Jo, "Aku hanya akan peduli akan hasilnya, menemukan Ji Ae." Karena itu ia tak akan berhenti dan khawatir terhadap Si Mata Merah, atau apa yang telah pria itu lakukan atasnya.
Tim jaksa melacak ponsel itu, yang ternyata terdaftar atas nama samaran— mereka mencuri nama-nama orang asing dan menyimpannya di ponsel agar susah dilacak. Namun hanya ada satu-dua tempat di Seoul dimana mereka bisa melacak benda ini.
Dr. Jo berkendara ke sebuah persimpangan jalan dimana si penculik pasti melewatinya., dan meminta Runa untuk berkonsentrasi. Setelah wanita itu bisa 'melihat' mobil penculik, ia menyuruh Dr. Jo menyetir dengan ia sebagai petunjuk jalan.
Di sebuah persimpangan lain, Runa keluar dari mobil dan mengintip ke mobil yang ia kejar— bagi Dr. Jo Runa terlihat seperti melihat udara kosong. Runa memastikan kalau i mobil itu terdapat Ji Ae dan melanjutkan pengejaran.
Dengan arahannya, mereka sampai di sebuah gedung dimana gangster itu masuk. Dr. Jo bersiap dengan pisau bedahnya, ia menggunakan tali plastik untuk mengikat tangan Runa, bukannya Dr. Jo tak percaya padanya. Ia hanya tak mau timnya yang lain menggangu, "ini adalah urusanku."
Runa berkata apapun yang terjadi, tolong jangan bunuh siapapun.
Dr. Jo memasuki gedung itu dan menemukan para gangster itu sedang berjudi. Ia berjalan ke mereka dan bertanya tentang Ji Ae, dan salah satu gangster terlihat ketakuta. Mungkin karena ia berpikir bahwa ia telah membunuhnya?
Gangster lainnya menarik sebuah pisau lipat, namun Dr. Jo dengan bantuan kekuatan vampirnya berhasil melumpuhkan mereka semua, dimana Ji Ae?
Berlagak sebagai seorang pembeli, Jung In dan Dong Man menghubungi dealer dari ponsel itu. Soon Bum bersiap di luar.
Dealer ponsel itu nampaknya bertele-tele, tetapi Jung In keras kepala, dan meyakinkannya tak akan ada masalah yang ia timbulkan. Pria itu memberitahu aturannya: setidaknya akan makan waktu 3-4 hari untuk mendapatkan ponsel itu.
Tidak seperti yang mereka inginkan, namun Jung In tetap santai. Sayangnya tidak dengan Dong Man, dan bilang kalau mereka butuh cepat. Ia mengacuhkan peringatan Jung In untuk diam dan bilang seharusnya bukan masalah karena mereka menggunakan nama orang asing, kan? Jiahhh.
Dealer itu mendorong Dong Man keluar dan menyuruh sopir menyalakan vannya dengan Jung In masih terjebak di dalam. Soon Bum dan Dong Man mengejar Jung In yang sedang berjuang menghadapi gangster itu.
Kemudian vannya berhenti. Kedua pria itu mengejar untuk menyelamatkan Jug In, dan menemukan gadis itu tak apa-apa malah berhasil membekuk gangster itu sendirian. Dan memerintahkan untuk menemui bos mereka.
Kembali ke Dr. Jo, menanyai gangster yang masih sadar dan menhimpitnya ke tembok menggunakan meja. Ia berkata betapa seringnya ia bertemua dengan keluarga dari orang yang mati, dan bagaimana mereka selalu menangis melihat mayatnya. Gangster itu malah menyumpahinya. Dr. Jo mengeluarkan pisau bedahnya, dan menambahkan kalau mayat dengan wajah termutilasi, gangster itu berteriak ketakutan.
Dr. Jo menarik rambutnya dan berkata: apakah keluarganya akan menangis, atau ketakutan?
Ketika ia bersiap untuk 'memahat', van dari dealer ponsel itu berhenti di gedung yang sama. Tim jaksa menyerbu masuk (sambil 2 gangster van yang ia seret juga) dengan senjata siap di tangan... tetapi terlambat. Orang-orang yang ada di ruangan judi itu hanyalah gangster yang tak sadarkan diri.
Soon Bum mendekati salah satu gangster, yang terguncang ketakutan, tangannya berlumur darah menutupi mukanya. Oh My. Soon Bum menarik kepalanya menyuruh pria itu bicara— ia terkejut setengah mati. Hiii.
Adegan berganti dengan ruangan itu sudah dipenuhi polisi, Jung In bertanya pada Soon Bum siapa yang telah berbuat hal ini. Soon Bum mendesah, "kita harus percaya kalau bukan perbuatan dia."
Lanjut ke Tae Yeon. Ia marah pada Dr. Ra, "apa maksudmu, dia mengambil Yeon Ji?"
Dr. Ra menjelaskan dengan flashback bahwa ia telah melacak kedua vampir itu. Jang Chul Oh mendatanginya duluan (mencekiknya lebih tepat) berkata kalau Yeon Ji telah dibawa dan bertanya tentang Si Darah Jahat. Dari situ mereka mulai mencari Yeon Ji bersama-sama, dan akhirnya Jang Chul Oh bercerita tentang hubungannya dengan si Darah Jahat.
Flashback lain menunjukkan percakapan itu. Jang Chul Oh berkata ketika ia menjadi vampir di rumah sakit tempat Dr. Ra karena transfusi yang ia terima disana, dia tengah menangani kasus pembunuhan vampir. Sekarang ketika ia mendengar rekaman tentang proyek Lilith, ia mengerti bahwa perubahannya bukanlah sebuah kebetulan. "Sekarang aku mengerti apa yang pernah dikatakannya." katanya.
Flashback lain dari flashback tadi menunjukkan Jang masuk ke dalam mobilnya , melihat Si Mata Merah di jok belakang dan menyerangnya. Sambil mencekiknya, Si Mata Merah berkata ia tahu kalau Jang telah berubah menjadi vampir.
Si Mata Merah memberitahunya, "Aku akan membunuh mereka. Para bajingan itu, atau si gadis?" Dan itulah kenapa ia dicari untuk membunuh Park Hoon, untuk melindungi Yeon Ji. Hal terakhir yang dikatakan Si Mata Merah adalah jika sesuatu terjadi pada Jang Chul Oh, ia yang akan mengurus gadis itu.
Bingung ya? Jadi begini. Park Hoon sudah berubah menjadi vampir bertahun-tahun lalu. Sebelum season 1 mulai, ia mulai pengejarannya terhadap vampir Jang Chul Oh. Jang menusuk Park Hoon setelah pengejaran mobil hujan-hujan itu— season 1 episode 1— kemudian Park Hoon mengubah Tae Yeon.
Pertanyannya adalah, kenapa Si Mata Merah menginginkan Yeon Ji? Tae Yeon hanya menjawab, "Sekarang aku punya satu alasan lain untuk menangkap pria itu."
Dr. Ra bertanya apa ia telah bertemu dengan Si Darah Jahat sebelumnya. Tae Yeon tak menjawab, namun tampaknya dokter itu ingin tahu sekali, dan mengambil sebuah suntikan dan menyuntikkannya pada Tae Yeon. Tae Yeon mendorongnya dan pergi.
Dan saat di koridor, Tae Yeon ambruk. Weeeee????
Dr. Ra berjongkok mendekatinya, "hanya ini satu-satunya jalan, Tae Yeon." Waahhh kenapa selalu misterius begini???
Dr. Jo berkendara ke lokasi selanjutnya. Kali ini ia tak mengikat tangan Runa, berkata kalau ia akan mempercayainya, dan menuju kedalam sebuah rumah.
Ia memecahkan jendela dan lari kedalam rumah, sampai pada sebuah pintu yang digembok. Didobraknya pintu itu, ia tak menemukan Ji Ae, tetapi kamar kumuh dipenuhi bocah-bocah kecil kelaparan, dirantai.
Seorang gangster datang dari belakang dan mengenali Dr. Jo sebagai pria yang harusnya sudah mati. Mereka berkelahi, Dan manusia tak bisa melawan kekuatan vampir, apalagi Dr. Jo jijik mendengar alasan bahwa bocah-bocah itu akan dijual dengan alasan apapun itu untuk menghasilkan uang, entah untuk organ mereka atau perbudakan, karena anak-anak Asia membawa untung banyak. Aku pun jijik setengah mati. Cuih.
Kelihatannya Ji Ae merupakan moneymaker yang sesengguhnya ("ia lebih berharga daripada mereka!"), tetapi gangster ini hanya menangani laki-laki. Ia tak tahu dimana para perempuan disekap.
Dr. Jo memukulinya dan mengeluarkan pisau bedah andalannya. Gangster itu segera menelepon hyungnim nya, yang berkata kalau ia ada di Itaewon. Dr. Jo memukulinya lagi dan menuntut untuk dilepaskannya bocah-bocah itu.
Gangster itu membuka rantai dan menyuruh para bocah pulang. Mereka diam, dan gangster itu berkata, "Lihat? Aku tak menyekap mereka, mereka yang bertahan disini. Mereka telah diabaikan orang tuanya. Mereka tak punya tempat lain untuk pergi."
Dr. Jo memukulilnya lagi, dan beralih ke para bocah. Gangster itu melempar rantai ke leher Dr. Jo dan mencekiknya. Dr. Jo membayangkan wajah Ji Ae diantara bocah itu dan membalik keadaan, mengikat gangster itu dengan rantai dan membunuhnya dengan pisau bedah. Darah yang banyak memunculkan sifat jahatnya, ia berusaha menolaknya sementara taringnya keluar. Ia menggigit leher pria itu dan seseorang berteriak. Runa.
Tae Yeon sadar, dia lab Dr. Ra dan tubuhnya terbaring di atas ranjang, dengan rantai mengikat seluruh tubuhnya. Dr. Ra berkata kalau ia tak bisa melepaskan Tae Yeon, tidak sekarang ketika Si Darah Jahat tahu tentangnya. Tae Yeon memprotes kalau orang-orang terdekatnya dalam bahaya karena dirinya, tetapi Dr. Ra berkata, "Untukku, kaulah yang penting. Jika aku bisa melindungimu dari Si Darah Jahat, itu cukup." Untuk apa? Karena merasa bersalah padanya? Mungkin, tapi tidak untuk kebaikan siapa-siapa.
Dr. Ra berkata layaknya orang putus asa kalau mereka sebaiknya disini, aman dari vampir jahat. Ia bercerita bagaimana Jang Chul Oh mendatanginya berjata kalau ia menemukan Si Darah Jahat dan Yeon Ji.. dan selanjutnya ia datang ke lab dengan tubuh penuh darah.
Dr. Ra membuka sebuah pintu dan Tae Yeon mengintio kedalamnya terkejut: Jang Cul Oh terbaring di dalamnya, mati. "Jika kau melawannya, kau akan seperti ini, Tae Yeon ah."
Tim jaksa tiba dirumah penuh bocah tadi, yang berubah menjadi tkp pembunuhan. Dan datang juga bos Joo, menampar pipi Jung In dan mengancam ia akan dipecat karena tak melapor penculikan Runa oleh Dr. Jo.
Mereka mulai mengarang situasi, namun Jaksa Joo tahu semuanya, tahu apa yang terjadi pada Dr. Jo. Wanita itu menyuruh mereka lepas tangan dan dia sendiri yang akan mengatasi kasus ini. Dr. Jo sendiri yang melaporkan tkp ini, dan itu artinya dia jugalah yang membunuh gangster itu. Berita itu membuat keduanya terdiam.
Tetap saja, mereka tak ada rencana menyerahkan kasus ini. Dong Man menelepon memberi info nama-nama gangster yang terlibat penculikan Ji ae, dan juga sebuah nama sebuah salon di Itaewon. Tempat sama yang akan didatangi Dr. Jo.
Di dalam mobil, Runa berkata kalau aura Dr. Jo melemah. Ia membandingkannya dengan pertama kali mereka bertemu, ketika Dr. Jo menemukan dirinya terkubur di peti dan menyelamatkannya. Dr. Jo memberinya kehidupan, itulah kenapa ia sekarang mau menolong sang dokter.
Ia mengingatkan sesuatu yang ia katakan dulu, kepada ayah dari anak yang sakit itu, yang sangat menginginkan kesembuhan: apakah anaknya ingin ayahnya membunuh orang lain untuk menyelamatkan anaknya? Ia memberikan pertanyaan yang sama sekarang: "Apa Ji Ae ingin kau menjadi seorang pembunuh demi gadis kecil itu?"
Runa berkata sekali lagi kalau ia tak harus membunuh, karena tak seorangpun berhak membutuskan kehidupan seseorang. Belum terlambat, Runa menyuruh Dr. Jo menelepon timnya.
Kata-kata Runa menyentuh Dr. Jo, "Kau orang baik." Namun tak mengubah pendiriannya. Ia tetap terus.
Di lab Dr. Ra, ia menjelaskan kalau Jang Chul Oh sebenarnya tidak mati, tak bisa, pun disembuhkan. Jadi ia terjebak disini, dalam kondisi penderitaan yang abadi.
Dr. Ra pergi ke kamp pemerintah untuk mencari file proyek Lilith, berharap mendapatkan jalan untuk mengubah vampir menjadi manusia. Tempat itu terlihat tak terawat, tetapi di sebuah ruangan ia menangkap sosok ditengah-tengah lautan mayat. Si Darah Jahat beridiri disana, mulutnya penuh darah, dan Dr. Ra lari ketakutan.
Dr. Ra sudah menjadi seorang maniak sekrang, berkata semua ini terjadi karena dia adalah vampir. "Jika kita menjadi manusia, dia juga akan berhenti mengejar kita." Ia menyayat tangannya dan bertanya, "Lihat! apakah aku terlihat seperti seorang vampir?" Ia terkikik, tangannya tak sembuh dengan sendirinya.
Dr. Ra mempersiapkan suntikan baru dan berkata kalau entah karena alasan apa ia tak berubah menjadi vampir saat Tae Yeon menggigitnya. Ia mencari-cari alasannya, apakah ia tidak berubah karena dirinya atau karena Tae Yeon, dan berarap untuk memperoleh hasilnya segera. Ia bilang pada Tae Yeon, "Tidur yang nyenyak selama beberapa bulan. Aku akan merubahmu menjadi manusia. Dengan itulah aku membayar utangku padamu."
Ia siap untuk menyuntikkan jarum itu...
Dr. Jo mengikat Runa lagi di mobil, "Hanya sampai aku menemukan Ji Ae."
Ia memasuki tempat itu dan menemukan ruangan dimana gangster berada. Soon Bum pun datang, tepat saat Dr. Jo menginterogasi a.k.a mengancam dengan pisau bedah. Gangster itu tertawa dan mengejeknya kendati pisau bedah sudah siap terayun, dan berkata Ji Ae sudah mati. Saat itulah Soon Bum menerobos masuk.
Soon Bum memohon Dr. Jo untuk berhenti dan menaruh pisau bedahnya, bilang kalau merek bisa menemukan Ji Ae tanpa perlu membunuh pria itu. Dr. Jo bilang kalau Ji Ae sudah mati dan itu membuat kebenciannya semakin menjadi, pisau bedah itu lebih dari siap. Soon Bum memohon hampir putus asa, Ji Ae mungkin masih hidup. Itu adalah metode yang digunakan para gangster perdagangan anak agar para orang tua menyerah.
Tae Yeon bertanya tepat saat jarum suntik akan menembus kulitnya, "Apa kau pikir ini cara untuk membayar hutangmu padaku?" Ia mengingatkan Dr. Ra akan perkataannya di episode terakhir musim lalu, untuk tetap hidup merasakan penderitaan atas keegoisannya sendiri, mengambil nyawa orang tak berdosa. Itu semua adalah keegoisan Dr. Ra menyebabkan Jang, Yeon Ji dan Tae Yeon menjadi seorang vampir. Dr. Ra menggelengkan kepala, tidak, itu semua ia lakukan tak sengaja.
Intinya, terima saja. Tak ada cara untuk menebus kesalahannya, dan Tae Yeon berkata dokter hanya menutupi keegoisannya dengan tindakan yang ia anggap baik itu. Hyung Ra itu berkata sambil meneteskan air mata, "bukan aku." Tae Yeon minta untuk dilepaskan. Dr. Ra meminta maaf, dan menarik jarum suntikan itu dari leher Tae Yeon.
Dr. Jo sedang memerangi diri sendiri, antara membunuh gangster itu atau tetap berpegang pada harapan. Dr. Jo berkata ia tak bisa dan menyesal atas Ji Ae, dan mengayun pisau bedah itu kearah gangster.
Soon Bum berteriak menghentikan. Dan kita kembali ke adegan pembuka episode, dimana Soon Bum berteriak melihat Dr. Jo mengorok leher gangster itu. Soon Bum memblokir jalan keluar dari ruangan itu, menolak Dr. Jo yang minta untuk lewat. Pergi ke orang yang sudah membunuh Ji Ae.
Dr. Jo memukul Soon Bum agar ia bisa lewat.
Di lab itu, Tae Yeon pada akhirnya dilepaskan juga. Tae Yeon bertanya apa yang akan hyung lakukan, ia tersenyum. Dr. Ra mengikutinya keluar. Setidaknya ia melakukan suatu aksi atas kesalahannya.
Sementara...di dalam lab kosong itu, tangan Jang Chul Oh bergerak.
Soon Bum berusaha menahan Dr. Jo agar tidak pergi. Semakin keras usahanya, semakin keras ia mendapat pukulan dari Dr. Jo. Akhirnya ia menarik pistol dan menembakkannya ke udara, "Jung Hyun Hyung!" Sambil terhutung-huyung ia arahkan pistol itu pada Dr. Jo.
Namun ia tak menembaknya. Dengan mudah Dr. Jo membuangnya ke samping, "Kenapa kau menghentikanku?" Soon Bum menjawab, "Karena aku merasa menyesal. Padamu, dan Ji Ae. Jika kau pergi sekarang, aku mungkin saja tak bisa bertemu denganmu lagi."Dr. Jo tak begitu saja bisa tenang dan merelakan kematian Ji Ae tanpa melakukan apa-apa. Namun Soon Bum menangis, "Aku tak ingin kehilanganmu, hyung. Tolong jangan pergi."
Kedua pria itu sama-sama menangis, kendati Soon Bum dicekik ia tetap bilang, "J-jangan pergi."
Dr. Jo melepaskannya, Soon Bum terjatuh ke lantai, "Maafkan aku, Soon Bum ah. Hyung harus pergi."
Di dalam mobil, Runa berusaha melepaskan ikatan tangannya. Ia menoleh saat seseorang mendekatinya. Si Mata Merah. TIDAKKK.
Si Mata Merah memecahkan jendela dan menyeret Runa keluar. Ia dicekik hingga tubuhnya melayang ke udara.
Untungnya, kali ini Tae Yeon dalam perjalanannya mengebut siap menyelamatkan teman-temannya. "Semuanya, tunggu aku. Tunggu."
Vampire Prosecutor 2 Episode 10 END
tak terasa tinggal 1 episode lagi. akhir ceritanya gimana yak? apa ada lanjutannya nih, vampire prosecutor season 3?
ReplyDeletemau episodee yg 11,....
ReplyDeleteMba episode 11nya mana?
ReplyDeleteI'm waiting..
Thanks a lot ^^
Si mata merah itu nama aslinya siapa kah?? Ada yg tau?
ReplyDelete