Monday, September 24, 2012

[KDrama] Vampire Prosecutor 2 Episode 2


Vampire Prosecutor 2 Episode 2

thanks to: dramabeans

Di episode ini, kendati tak disuguhi darah dimana-mana (setidaknya tak sebanyak episode lalu), namun kasusnya tetap unik dan berkarakter kuat. Bahkan ada perkembangan dalam kehidupan asmara lakon kita. Sedikit. Lumayan lah. Aku sendiri suka dengan episode ini karena mendatangkan guest dari Jepang. Cantik dan memiliki pribadi yang kuat. 
~~

Episode ini diawali dengan mengulang adegan terakhir minggu lalu, pengacara Park Hoon menginterogasi seseorang, "apa yang kau tahu?" pria itu menjawab sambil tergagap, "v-v-vampir."

Untuk membangkitkan ingatan kita lagi: pengacara Park Hoon adalah seorang vampir, yang menggigit Tae Yeon di episode 1 (season1). Ia mendahuhuli Tae Yeon dalam mencari jejak Vampire Bertudung dan menemukan sebuah pola: Vampir Bertudung itu memiliki 'darah yag jahat'. Park Hoon membentuk sebuah divisi rahasia yang khusus menangani kasus vampir. Ia membebaskan vampir pelaku pembunuhan untuk memancing Vampir Bertudung keluar. Jadi: apakah Park Hoon ini baik/jahat?



Di sebuah hutan, ia melakukan pengejaran terhadap seseorang, ia menembakkan peluru ke orang itu, namun tak membuatnya tertangkap. Ia menyuruh anak buahnya berpencar untuk menemukannya.



Kembali ke kasus kita untuk episode ini. Di sebuah acara televisi, sang MC membawakan acara "show misteri'nya, dimana ia mengundang seorang cenayang untuk memamerkan keahliannya. Bintang tamu kali ini adalah seorang shaman terkenal dari Jepang, Luna Yukiko (Yoshitaka Yuriko). Orang pertama yang ia terawang (ia baca auranya) adalah seorang wanita yang baru-baru ini mendapatkan kecelakaan di punggungnya, yang mengesankan penonton di studio.



Selanjutnya adalah seorang ibu-ibu yang mencari informasi tentang anaknya. Luna berkata kalau ia tak bisa membaca masa depan orang, ia hanya bisa merasakan jika seseorang dalam masalah. Ibu itu memilih kartu, menara. Luna, "anak perempuanmu sedang bepergian jauh, ia dalam bahaya."



Adegan terpotong: terlihat seorang gadis terikat dan mulutnya disumpal. Si penculik membawanya ke sebuah hutan dan menyiapkan tali yang digantungkan ke pohon. Gadis itu berusaha menggelundungkan dirinya untuk kabur. Luna membaca sebuah kartu lain, bilang kalau gadis itu mempunyai keinginan sangat kuat. Namun..

Kembali ke hutan, gadis itu melihat sebuah mobil di pinggir jalan, sebelum ia sempat meminta tolong, penculik tadi menariknya kembali ke hutan.



Ibu tadi memilih kartu ketiga, tertulis kematian. Luna melihat kematian sedang mengelilingi leher gadis itu. Di hutan, gadis itu tergantung di sebuah pohon.



TKP inilah yang ditemukan tim jaksa kita. Nama gadis itu adalah Oh Min Young. Soon Bum menyayangkan gadis itu, masih muda tetapi memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Tae Yeon tak menemukan darah sedikitpun di tkp, Soon Bum berkata kalau itu wajar dalam kasus bunuh diri. TKP itu dikerumuni banyak reporter. Soon Bum menjelaskan pada Tae Yeon ini akibat terawangan Luna, seorang shaman Jepang yang sangat terkenal di Jepang (bahkan orang-orang penting Jepang selalu datang padanya) yang telah memprediksi kejadian ini di televisi.




Tae Yeon memutar bola matanya, dan berkata pada Soon Bum, "hyung, kau percaya gituan?" dengan santainya Soon Bum menjawab, "aku bahkan percaya pada vampir. Aku percaya padamu, jadi tak ada hal yang tak bisa kupercaya." Tae Yeon setengah mengangguk akan perkataan Soon Bum. Okesip.

Jung In dan Dong Man bergabung dan melapor bahwa  mereka menemukan bekas ban dan juga jejak kaki, yang mengagetkan Soon Bum, "jadi ini bukan kasus bunuh diri?" Jung In sewot, "memangnya semua kasus gantung diri itu berarti bunuh diri?" Soon Bum membela diri, Jung In menganggapnya terburu-buru membuat asumsi. Tae Yeon datang tepat waktu dan menengahi mereka dan bilang kalau harus menunggu hasil atopsi dulu. Such a cute daddy role. Kendati terlihat kalau Tae Yeon ingin mempercayai asumsi Jung In ketimbang hyungnya.



Dr. Jo menelepon, Tae Yeon merasa kecewa karena keterlambatan dokter forensik itu. Dia harus menunggu kedatangan mayat. Namun sebaliknya, dokter itu sudah sampai sana dari tadi dan sudah melakukan tugasnya di tkp. Ia mengantisipasi keramaian reporter yang akan mengganggu pekerjaannya. Pinter.



Tae yeon tiba di tempat dr. Jo dan dokter itu balik menyinggungnya, "kau telat." Meskipun Tae Yeon menanggapinya dengan tetap cool dan santai, dokter itu sepertinya suka mengganggu Tae Yeon dengan komentarnya yang sedikit remeh.



Dr. Jo mengumpulkan foto-foto yang ia jepret di tkp yang masih belum terjamah banyak orang. Sebuah efek seperti membawa mereka ke dalam tkp itu lagi saat dr. Jo menunjuk sebuah foto. Mereka kemudian berada di tkp virtual. Ia menjelaskan kemungkinannya berdasar dari bekas luka ditubuh korban. Diperlihatkan Min Young digantung di sebuah ranting, yang tak cukup menahan tubuhnya dan patah, ia terjatuh dan masih selamat. Namun ada bekas ia diseret lagi, yang membulatkan bahwa ini adalah kasus pembunuhan. Yang anehnya, mereka memilih untuk 'memajang' tubuh gadis itu, di pohon paling tinggi, yang bisa melihat hampir ke seluruh kota, berbeda dengan kasus lain yang cenderung untuk menyembunyikannya.



Dan motif dari kasus ini, adalah tugas Tae Yeon untuk menemukannya. Dr. Jo menyerahkan sample darah sebelum Tae Yeon memintanya, entah karena ia seorang yang efisien, atau memang ada maksud tertentu. Mungkin dua-duanya. Kubilang dia dokter yang 'pinter'.

Tae Yeon meminum darah itu di ruang kerjanya, ia melihat sebuah tato besar di lengan seseorang. Saat ia masih merasakan sensasi kesakitan, seseorang datang padanya, berbahasa Jepang.



Tae Yeon mendatangi bosnya, ia tak suka dengan tindakan bosnya yang mencampuri kasus dengan mendatangkan Luna padanya. Saat itu bos perempuan sedang berpartisipasi dalam sebuah acara amal sambil senyum-senyum (yang jauh dari sifat aslinya, dingin dan perhitungan). Ia bilang pada Tae Yeon untuk menerimanya saja dan bekerjasama, mungkin saja ia bisa menemukan petunjuk dengan bantuan Luna.



Sementara itu, Luna berada di kantor jaksa dan sedang membacakan kartu pada Soon Bum yang belum bisa move on dari cinta pertamanya. Soon Bum tanya apa Sook Ja masih memikirkannya (nama Sook Ja muncul di season 1), Luna berkata kalau Sook Ja sudah tak ingat lagi padanya. Dong Man yang menjadi translator bagi Luna, tak tega dan berkata pada Soon Bum bahwa Sook Ja pun masih memikirkan pria tambun itu. Soon Bum yang tertawa senang ("Thank you. Amen!") membuat Luna bingung, kenapa ia bisa senang dengan hal sesedih ini? Dong Man menjawab tak apa-apa, begitulah pria itu menanggapi hal-hal yang sedih. Hahaha.



Jung In sebal terhadap dua pria itu yang masih sempat bermain-main, "apa kalian pikir menangkap seorang kriminal itu lelucon? Sampai harus melibatkan cenayang?" Lalu ia menyuruh Dong Man mengartikannya.

Dong Man yang merasa tak enak, bilang pada Luna "Selamat datang ke Korea." Hahaha. Jung In menambahkan ia tahu niat baik Luna untuk membantu tim jaksa, namun ini hal yang berbahaya dan sebaiknya ia kembali ke Jepang. Dong Man mengartikannya, "Tinggalah di Korea selama mungkin."

Luna bingung, Jung In bicara panjang lebar kenapa artinya bisa pendek begitu? "Bahasa Korea lebih panjang daripada bahasa Jepang." ia menjawab nyengir.

Tae Yeon datang dan bertanya pada Luna apa yang bisa ia lakukan untuk membantu. Jung In protes, namun Tae Yeon tak bisa apa-apa. Dan ia mengantar Luna ke tempat korban terakhir terlihat sebelum diculik. Tae Yeon membiarkan shaman itu bekerja dan merasakan aura Min Young ditempat itu.



Luna 'melihat' Min Young sedang berjalan di trotoar dan Luna mengikuti penglihatannya itu. Begitu juga tim jaksa yang mengikuti dari belakang. Arwah Min Young masuk ke dalam sebuah bus, Luna ikut masuk ke bus itu. Tim jaksa menyusul menggunakan van. Soon Bum bilang mungkin saja Luna mengetahui sesuatu. Sementara Jung In menganggapnya kalau mungkin saja itu tipuan Luna.



Luna melihat  ke sekelilingnya, mengambil sebuah kompas dari dalam tasnya. Menariknya, ia memilih karakter huruf di beberapa palang, dan berkata: gerbang arwah (hantu). Kemudian Min Young diculik oleh sebuah van hitam, Luna mengejarnya namun mobil itu segera menghilang. Dalam kebingungannya, ia berada ditengah jalan, sebuah truk siap menyambarnya. Namun Tae Yeon lebih cepat dan segera menangkapnya.



Mereka berdua terjatuh. Ada saat dimana Luna memegang dada Tae Yeon keduanya terpaku. Sepertinya Luna merasakan sesuatu. Ketertarikan ataukah hal lain? Setidaknya mereka bisa mengecek CCTV yang merekam van hitam itu. Namun mereka tak berhasil melihat plat nomernya.



Luna menjelaskan tentang gerbang arwah. Bahwa hal itu merupakan bagian dari yin yang dan 5 teori elemen, dimana ada sebuah pintu yanng digunakan para arwah untuk keluar masuk. Ia memastikan tanggal diculiknya Min Young, yang bertepatan dengan hari dimana roh yang mengganggu manusia pergi, memberi kesempatan untuk para orang jahat.

Tae Yeon berterima kasih pada Luna yang telah membantu, saat ia menyuruh Luna pergi, Luna meminta daftar orang-orang yang menghilang di hari itu.

Di sebuah kamar yang kotor, seorang pria berbicara di telepon sambil melihat acara televisi, ada Luna disana, "apakah dia orangnya?" pria itu memiliki tato yang mirip di penglihatan Tae Yeon.



 Dr. Jo meminta untuk bertemu dengan Tae Yeon, disebuah pojangmacha, kedai di pinggir jalan. Ia menenggak segelas air putih seperti menenggak soju. Dokter itu bilang ia harus tetap terjaga karena pekerjaannya. Tetapi memilih tempat ini karena lebih 'manusiawi' daripada di kamar mayat. Bekerja sebagai forensik selama puluhan tahun membuat otaknya beroperasi layaknya sebuah mesin, melihat mayat dan sebagainya. 



Ia menyerahkan sebuah laporan tentang perkembangan baru dari korban. ditemukan obat penenang dan sebuah serbuk dari sebuah pohon di kuku-kuku jarinya. Ia juga pergi ke ibu korban, yang melihat kasus yang dialami anaknya dari sudut pandang yang beda. Ia pergi ke shaman untuk membaca keberuntungan anaknya. Ibunya memanggil shaman kerumah namun Min Young menolaknya.

Dr. Jo juga bilang untuk memperhatikan kebetulan tentang Min Young diculik di hari yang khusus itu, Tae Yeon tak begitu yakin. Namun dr. Jo berkata ada beberapa hal yang tak bisa dijelaskan secara ilmiah dan logika. Dan ketika kita berurusan dengan manusia, semua kemungkinan harus dipikirkan.

Di dalam taxi, Luna melihat daftar nama orang-orang yang menghilang di hari itu. Ia sampai pada sebuah kesimpulan, ia segera menelepon Dong Man dan bilang kalau tahu alasan diculiknya orang-orang itu. Ia meminta DOng Man untuk memberitahu supir taksi itu agar berputar balik dan membawanya kembali ke kantor jaksa. Saat berhenti, Luna melihat sekelilingnya. Sadar kalau dirinya dalam bahaya, ia berusaha keluar dari mobil.



Salah satu penculiknya mencoba untuk membiusnya, Luna menggigit lengan pria itu dan lari kabur. Kedua penculik itu dengan mudah mengejar dan membawanya pergi. Setidaknya ia masih bisa meninggalkan satu kartu tarot ditengah jalan, sebagai petunjuk.

Tae Yeon menemukan kartu itu, namun mereka sudah terlambat untuk mengikuti jejak lain. Ia bertanya tanggal hari ini, hari yang sama dengan yang dibicarakan Luna waktu itu. Mereka tak tahu apa yang telah diketahui Luna, tetapi Dong Man tahu kenapa Luna meminta daftar nama itu:  ia merasa kalau kejadian ini pernah terjadi sebelumnya, dan akan terjadi lagi.

 Luna dibawa ke sebuah kediaman seorang shaman, shaman tanpa alis yang menakutkan yang pernah dipanggil ibu Min Young.



Di dalam sebuah klub malam, seorang pria duduk di lounge yang diajaga beberapa orang,  memberikan segelas minuman yang sudah dicampur obat-obatan pada seorang gadis. Dan membuat gadis itu tak sadarkan diri. Pria brengsek. Tae Yeon datang dan  berhasil membekuk penjaga pria itu. Ia duduk menghadapi pria brengsek itu, bertanya apakah ia yang menjual obat-obatan itu. Dan juga bertanya apa ia mengenal seseorang dengan tato ular di tangannya.

Pria itu adalah pengemudi van yang menculik Luna, shaman itu terbangun di jok belakang. Terikat dan mulut diplester. Ia mengambil korek apik dan membakar telapak tangannya sampai berdarah. PIntar, untuk meninggalkan jejak.

Dong Man menemukan pola yang sedang diselidiki Luna waktu itu. Tiga diantara orang yang hilang ditemukan gantung diri di sejumlah lokasi gunung, semuanya dinyatakan bunuh diri. Mereka juga merupakan siswa dari universitas yang sama.



Soon Bum menyelidiki serbuk pohon yang ditemukan dr. Jo ke tempat pemotongan kayu. Ternyata kayu tersebut biasa dipakai oleh shaman untuk ritualnya. Ia mendatangi seorang cenayang yang juga menggunakan kayu itu untuk dupa. Shaman pria yang kelihatan tak meyakinkan itu berkata kalau hantu Min Young sekarang berada didekatnya. Namun pria itu hanya menipu belaka karena Soon Bum tahu lebih banyak. Setidaknya ia bisa membantu menemukan hubungan antara Min Young dan orang-orang yang hilang. Soon Bum menambahkan Luna di daftar, dan shaman itu terkesiap. Perempuan itu memiliki energi paling kuat, dan jika dijadikan satu, akan menyempurnakan kombinasi.



Tae Yeon tiba di sebuah gedung apartmen, tempat pelaku bertato, Jang Joo Hyuk. Apartemen itu kosong, namun Tae Yeon menemukan resume korban-korbannya.

Soon Bum melanjutkan penelusuran jejaknya, ia sampai ke rumah shaman menakutkan tanpa alis itu. Namun ia menemukan shaman itu tergeletak bersimbah darah, salah satu penculik berdiri di dekatnya. Karena terlalu shock, Soon Bum memberi waktu pelaku untuk kabur. Ia mengejarnya.

Pria bertato datang, walaupun Tae Yeon sudah bersembunyi, pria itu segera mengetahui kalau ada yang tidak beres. Ia lari Tae Yeon mengejarnya. Akhirnya pria bertato itu menarik seorang anak kecil yang lewat sebagai sandera,. Ia memecahkan botol dan pecahannya dihadapkan Tae Yeon. Namun mudah saja bagi vampir jaksa kita untuk melumpuhkannya.

Soon Bum berhasil mengejar pria tadi, dan sempat bergumul. Sesuatu menusuknya, Soon Bum terkaget. Hanya saja itu bukan sebuah tusukan, Soon Bum hampir percaya ia telah tertusuk.



Tae Yeon mencekik pria bertato untuk ditanyai. Tiba-tiba kamera terfokus ke bawah, ke prut  Tae Yeon yang tertusuk oleh pisau milik pria bertato. Tidakkkk. Ehem, kendati nanti juga sembuh seketika, tetapi buka berarti ia tak merasakan sakitnya. Tae Yeon terduduk menahan sakit, pria bertato itu lari. Dan kemudian tertabrak mobil yang lewat. Wahahahh.

Tae Yeon pulang ke apartemennya dan menunjukkan scene shower dihadapan kita. Aw. Sebenarnya adegan ini penting, untuk menunjukkan kita bahwa selain lukanya bisa sembuh karena kekuatan vampirnya, tapi ia tetap merasakan kesakitan dari luka itu. Sesaat Tae Yeon berubah ke mode vampir sebelum luka tusukan itu sembuh total. (Banyakan dikit ya foto mandinya :p)











Soon Bum menginterogasi pria yang berhasil ia tangkap. Menginterogasi itu maksudnya ia menyumpal mie ke seluruh mulut dan muka pria itu, marah karena masih saja punya selera makan tinggi setelah membunuh 5 orang.



Tae Yeon sampai dan siap untuk menanyai. Soon Bum bertanya kenapa ia terlihat pucat (kendat biasanya juga pucat, ia lebih pucat dari biasanya). Ia tak menjawab. Beralih ke pelaku yang belepotan. Ia dan teman bertatonya dibayar sejumlah uang untuk membunuh korbannya selama ini. Namun ia tak tahu kenapa hars di hari-hari tertentu dan atau kenapa ia juga disuruh membunuh shaman itu juga oleh klien yang juga tak ia ketahui siapa. Pria belepotan itu tak tahu dimana Luna, ia berpisah dengan pria bertato dan tugas pria tatolah untuk mengubur Luna hidup-hidup.



Yang sedang dicari, Luna terbangun di sebuah peti. Ia menyalakan korek api untuk melihat keadaannya. Jangan, oksigenmu akan semakin berkurang dengan pemakaian api. Dan ia menengok ke sebelahnya, mayat seorang pria dijejerkan disebelahnya. Luna berteriak dan menangis.

Di sebuah rumah sakit, pria tua sedang membersihkan muka pria muda yang terbaring tak berdaya di tempat tidur. Tim jaksa datang dan bertanya dimana ia menguburkan Luna. Ia terdiam sambil menoleh ke teras yang tanahnya bekas tergali. Tim jaksa segera menggali tanah itu. Segera setelah penggali menyentuh tanah, Luna memukul-mukulkan petinya bersemangat. Dan Jung In menemukan peti itu, saat terbuka. Kosong. Tak berisi apa-apa. Sial.



Sementara peti Luna mulai terisi dengan tanah masuk kedalamnya.

Tim jaksa tahu mereka tak punya waktu banyak, setidaknya sampai dua jam nanti. Dr. Jo iku berada di ruang interogasi. Melihat Jung In yang menanyai pelaku. Ia adalah seorang profesor di sebuah kampus tempat ia memilih para korbannya. Sebuah flashback menunjukkan bahwa prof itu pergi ke seorang shaman, ia disuruh untuk mengubur Luna hidup-hidup bersama dengan anak pertamanya. Agar ia bisa menyelamatkan anak keduanya. Itu adalah sebuah penyakit yang turun temurun ke orang tua prof dan kedua anaknya.



Prof bersikeras bahwa ia sudah mencoba pergi ke semua rumah sakit namun tak ada yang bisa menyembuhkan, pergi ke dukun merupakan jalan terakhir. Soon Bum tak percaya dan menuduh prof itu sudah gila. Namun dr. Jo lebih mengerti keadaan prof itu. Ia hanyalah seorang ayah yang berusaha menyembuhkan anaknya bagaimanapun caranya. Ia meminta untuk menanyai korban, mungkin saja ia bisa membantu menemukan motif pelaku dan juga lokasi Luna berada.

Dr. Jo duduk dihadapan prof dan merasakan duka cita atas apa yang menimpa anakanya. Ia tahu penyakit itu, penyakit otot yang aneh. Ia juga bilang kalau ia pun mengidap penyakit yang sama, membuat semuanya terkejut. Tipe penyakit yang bisa langsung menyerangnya sampai mati. Ia tak mau menularkannya pada keturunannya nanti, maka itu ia tak menikah. r. Jo bertanya pada prof apa yang nanti ayah dr. Jo pikir kalau ia sampai mengorbankan nyawa orang lain. Anak prof nantipun tak akan mau jika tahu ayahnya sampai membunuh orang.



Namun, Prof masih tak menjawab dimana ia mengubur Luna. Tae Yeon mendesak prof kenapa ia menggantung korban-korbannya di gunung tertentu. Ia memberikan info gunung yang salah pada prof. Yang lain heran kenapa Tae Yeon memberikan info yang salah.

Prof mengangkap kesalahan itu, Tae Yeon mengiyakan, bahwa ya, gadis itu ditemukan di gunung (yg salah) tersebut. Prof bergumam, tak seharusnya seperti itu, seharusnya gadis itu digantung di gunung lain. Karena mereka harus melindungi 4 mata angin. Ia menangis, pengobatan kesembuhan anaknya jadi salah kaprah. Tae Yeon keluar untuk menyelesaikan teka teki kasus ini. Menggunakan peta, ia menandai 4 tempat ditemukannya para korban, berbekal kata-kata Luna, arwah yang gentayangan di empat arah, ia menghubungkan ke empat tempat itu. Bingo. Ketemu satu titik yang memungkinkan tempat dikuburnya Luna.



Grup pencarian segera bergerak ke tempat itu. Sementara Luna masih berusaha memukul dan teriak. Waktu dua jamnya hampir habis. Tae Yeon mencari di sisi lain gunung, dan membaui sesuatu. Darah Luna, ia menemukan tetesan darah di tanah, kemudian kita lihat darah-darah yang menetes sepanjang jalan itu naik ke udara, menuntun jaksa vampir kita ke sebuah tanah bekas digali, "Aku menemukannya!"




Grup pencari segera menggali tempat itu, mereka tergesa-gesa karena waktunya semakin sempit. Kemudian terlihat peti, Luna selamat. Jung In segera maju, memberinya selimut, merangkulnya dan menenangkan shaman itu. Fiuh.

Di bandara, Luna meminta maaf atas yang terjadi akhir-akhir ini. Merkea bersalaman dan berharap bisa bertemu lagi. Dan ya, kata Luna mereka akan segera bertemu lagi. Basa basikah?



Tae yeon mendekati Luna. Dan adegan terpotong ke dalam mobil setelah mereka mengantar Luna, Soon Bum dan Dong Man terkikik. What hapenned?

Flashback memperlihatkan mereka berpamitan pada Luna, ia menyalami mereka satu-satu, membacakan masa dean mereka: Dong Man akan menjadi pegawai tetap, Soon Bum harus melupakan Sook Ja (Dong Man mengartikannya, "Sook Ja sedang mencarimu, kalian akan bertemu segera." Hahaha). Sementara wajah Jung In tertekuk, ia diberitahu sedang menghadapi percintaan yang menyakitkan sekarang. Dan menasehatinya, tergantung pada pilihan Jung In, cinta itu akan buyar tak mengenakkan. Udah, gak usah percaya mbak. Jung In menatap Tae yeon yang duduk di bangku depan.



Tae yeon bertanya kenapa Luna menninggalkan jejak darah waktu itu.  Luna mendekat dan berbisik ke telinganya, "karena aku tahu siapa (apa) kau." OHMAIGAT. Ia kemudian mendekatkan bibirnya ke pipi Tae Yeon dan menciumnya. Tak yakin Tae Yeon terkejut karena kata-kata atau tindakan Luna.

Jari tangan Luna menyentuh pipi Tae Yeon, "good luck, vampir."



Di hutan, Park Hoon melanjutkan pengejarannya. Ia melihat jejak kaki di tanah, mendengar suara kaki mendekatinya. Waspada, ia menembakkan senjatanya. Si penyerang menampik lengannya dan tembakan itu meleset. Park Hoon ditarik lehernya ke atas sampai melayang. Oh shit. Mata penyerang itu berubah merah dan taring keluar dari giginya. Park Hoon digigit. Ia terkapar dengan darah mengucur di lehernya.



Penyerang itu menoleh sebelum pergi, "jangan mengikutiku lagi", katanya tenang namun menakutkan. Ia pergi, Park hoon kesakitan, ia berubah ke mode vampir, dan menyembuhkan diri.

~Vampire Prosecutor 2 Episode 2 END~

3 comments:

  1. duhhh,s;kali'' happy anding kek.
    sesson 1-2 sama aj.bkin pnsran

    ReplyDelete
  2. Oh ternyta yg di trhill i2 season 2,, kemrn bca sinpss yg season 1, pntesn beda ma yg qu tontn....

    ReplyDelete

Apa pendapatmu tentang post ini?