Friday, November 22, 2013

[KDrama] Heirs Episode 1



Seperti yang sudah saya bilang postingan sebelumnya, saya akan (upayakan) merekap setiap episode drama serial Korea terbaru, The Heirs. Atau cukup Heirs. Oiya, serial ini tayang setiap hari Rabu dan Kamis di SBS. Untuk saya yang selalu nunggu unggahan di forum kesayangan, baru bisa nonton paling lambat Jumat. Kalau untuk rekap sih, tolong jangan terlalu ditunggu-tunggu. Bisa cepet bisa juga lama atau bahkan lupa. Hehe. Semoga nggak ya. Harap maklum.

Oke, here we go. Episode pertama kita sudah diperkenalkan dengan para cast Heirs yang seperti saya bilang, fresh. Dan saya percaya perkenalan tokoh nggak cuma sampe episode awal saja. Karena pemeran di serial ini buanyak. Untuk plot, bagi kedua hero dan heroine cukup berjalan cepat kendati di ceritanya sendiri ternyata masih tak begitu jelas. Ini berdasar kejelian saya dalam membaca subtitle yang kadang cukup diragukan, tapi saya akan berusaha jelaskan posisi dan peran tiap tokohnya (lagi-lagi harus maklum karena subtitle Bahasa Inggris).

Heirs Episode 1 Recaps




Adegan dibuka dengan pemadangan Kim Tan (Lee Min Ho) sedang surfing di sebuah pantai di Cali. Bersama teman-temannya. Terlihat bahagia. Tapi entah setelah adegan pindah ke kamar mandi, Kim Tan terlihat goomy. Seperti menyembunyikan perasaan asli didepan teman-temannya. Ternyata dinarasikan (oleh Kim Tan sendiri, dalam hati) kalau saran keluarga, khususnya dari kakak, Kim Won (Choi Jin Hyuk) untuk melanjutkan sekolah di Amerika hanyalah sebuah siasat dari sang kakak agar mewarisi kekayaan keluarga untuk dirinya sendiri. Dia didepak. Sang Kakak kini menduduki posisi sebagai presiden dari Empire Group (Je Guk)

Kim Tan duduk termenung di sebuah cafe tak jauh dari pantai, seorang cewek (Yoon Jin Seo) menawarinya kopi berbicara menggunakan bahasa Korea. Salah satu teman surfing yang aktingnya buruk sekali bertanya bagaimana perasaan Tan pada keluarganya? Apa enak tak ada satupun yang membelanya? Kim Tan hanya menjawab sambil lalu "Aku terlalu malas untuk benci pada mereka."




Selanjutnya Choi Young Do (Kim Woo Bin) terlihat membully teman sekolahnya. Yang bikin ngeri adalah bukan lemparan bola atau dipukuli, tapi ancaman Young Do, yang menurutnya apapun yg akan korban lakukan, nasibnya sudah tercetak: hidup si korban akan tetap seperti ini dan suatu saat dia akan menjadi bawahan Young Do. Ngeri juga liat Kim Woo Bin, dia cukup impresif di School 2013.




Pertemuan pertama Young Do dengan sang heroine, Cha Eun Sang (Park Shin Hye) di sebuah dealer motor, dimana Eun Sang sedang mengirimkan makanan. Kendati sama-sama belum mengenal. Saya pribadi suka dengan karakter Eun Sang, cewek tangguh yang memiliki kerja paruh waktu banyak. Dia tak terima begitu saja kalau ada seseorang yang meremehkannya.




Eun Sang punya teman masa kecil, Yoon Chan Young (Kang Min Hyuk) teman sejak kecil yang sudah punya pacar mengunjungi kafe tempat Eung Sang kerja. Ia sarankan temannya itu untuk segera mencari pacar, dibalas dengan cemooh bahwa tiap saat tak hasilkan uang adalah saat sia-sia.Yang saya suka lagi dengan Eun Sang, saat Lee Bo Na (Krystal), pacar Chan Young, putri dari pemilik Mega Entertainment datang dengan muka bete, marah dan memperingatkan Eun Sang untuk tak mendekati pacarnya. Eun Sang tak terlihat tersinggung, Bo Na yang cantik dan Eun Sang yang biasa saja tak perlu khawatir tersaingi. Bo Na mencibir dan menyatakan pada Chan young kalau ia sangat benci dengan Eun Sang. Kendati Bo Na akan terus whining seperti itu, Chan Young dan Eun Sang  sama sekali tak merasa hubungan pertemanan mereka akan berubah. Cool.

Eun Sang menumpahkan kekesalannya terhadap Bo Na pada Unnie lewat mesin penjawab telepon, baginya unnie yang ada di Amerika hidup jauh lebih enak daripadanya. Kita tahu bahwa unnie tercinta adalah waitress yang melayani kopi Kim Tan tak lama lalu. Dan terlihat jauh dari kondisi hidup enak. Malah sedang terlibat adu mulut dengan pacar bulenya pake bahasa Inggris yang super awkward. Kadang geli sendiri dengar orang bukan native English berakting pakai dialog English.

Chan Young punya hubungan baik dengan sang ayah (kelihatan dari kegiatan masak makan malam bareng). Ia akan sekolah ke Amerika, Bo Na tentu sudah tahu rencana tersebut, tapi teman kecilnya Eun Sang belum.



Sementara ibu dari heroine kita adalah seorang PRT di rumah keluarga Tan. Ibu itu seorang bisu, bercakap-cakap dengan Madam Han ( ibunda Kim Tan) pakai notepad yang selalu disimpannya di saku. Kedengaran klasik, Madam Han dan sang kakak Kim Won tak memiliki hubungan baik. Bukan ibu-anak, tetapi Won punya kekuatan atas Madam Han.

Eun Sang marah dan merasa terhina saat ibunya pulang membawa sisa makanan Madam Han (atau satu hidangan utuh, karena Madam Han sama sekali tak menyentuhnya akibat bete dengan Won). Ibunya minta maaf dan tak akan memakannya, bagus sih jika seseorang punya harga diri yang tinggi, tapi jelek kalau sampai berteriak ke ibu.



Ibu yang meminta tolong Eun Sang untuk mengirimkan sejumlah uang banyak untuk unnie di Cali memberitahu kalau unnie akan menikah dan uang itu untuk beli perabot rumah. Eun Sang shock, selain berpikir betapa beruntungnya nasib sang kakak, ia juga kaget karena mereka tak perlu ke Amrik untuk menghadiri pernikahan. Eun Sang tak terima dan memtusukan untuk mengirim uang itu langsung ke orangnya dan datang ke pernikahan. 


Pernikahan juga merupakan isu bagi orang kaya kita selanjutnya, Yoo Rachel (Kim Ji Won), pewaris RS International. Protes pada sang ibu yang akan menikah lagi meski tak begitu lama bercerai. Sang ibu tetap memaksa untuk bertemu calon ayah barunya. Yang kebetulan (bukan kebetulan juga sih), adalah ayah dari pemuda bully kita, Young Do. Kedua orang tua itu berbincang santai sementara kedua anak tak begitu menikmati.




Young Do tiba-tiba berkomentar, "adikku (Rachel) benar-benar tipeku", yang berbuah tamparan dari sang ayah. Ia keluar ruangan makan siang itu. Disusul Rachel yg juga tak setuju dengan pernikahan itu. Ternyata Young Do tak begitu menentang kawinnya sang ayah. Toh ibu Rachel adalah pemegang saham yg cukup besar di Jeguk Group (perusahaan milik keluarga Tan, dan Tan adalah tunangan Rachel), kalau mereka menikah, jatuh ke siapa semua saham itu? Well, he got the point?



Eun Sang mengepak barangnya, dan menyiapkan notebook yang cukup banyak untuk stok sang ibu. Ia temukan notebook yg sudah terpakai dengan kalimat yang membuatnya menangis di keheningan, "Maaf, madam", "Jangan marah, madam." Eun Sang menulis sesuatu di notebook ibu: "Maaf, ibu. Aku akan menghasilkan uang dan kuberikan padamu. Tunggu sebentar lagi"

Sementara Rachel juga merencanakan pergi ke Cali untuk menemui Tan.

Kembali ke Tan, yang acuhkan telepon dari Rachel sementara bernarasi dalam hati, bahwa awalnya pengasingan ini akan ia jadikan bentuk pemberontakan terhadap sang kakak. Namun berakhir dimana ia justru menikmati kehidupan baru & tak pikirkan apa-apa.

Tan memberitahu temannya yang super lebay bahwa hari ini adalah hari jadi pertunangannya. Teman bule lebay itu menyahut, "kau membuatnya seakan tak ada yg bagus tentang itu," Tan membantah, "Tidak, aku selalu menganggap ini bagus."

Eun Sang tiba di LAX dengan gugup, mengecek catatan yang ada di tangannya. Dimana ia bertemu Rachel yang sedang menjawab telepon dengan bahasa Korea. Rachel bohong tentang dirinya dijemput Tan & dipuji semakin cantik. Eun Sang tersenyum sendiri mendengarnya.



Rachel berpikir bahwa senyuman itu cemoohan. Eun Sang minta maaf (setelah pura-pura jadi orang Jepang), bukannya mencemooh, dia hanya simpati karena tak hanya dia yang bernasib sama (sendirian di negeri orang). Rachel makin dongkol.

Eun Sang tiba di alamat kakaknya. Ia agak heran melihat lingkungan yang jauh dari bayangannya. Dua orang mempersilahkannya masuk setelah sedikit mengerti dari nama Eun Sang. Ia bertanya dimana sang kakak. Orang itu tertawa mendengar tentang pernikahan dan menjawab sang kakak tidak sekolah disini. Eun Sang bertanya keberadaan sang kakak.

Tan menolak ajakan pesta dari temannya dan lebih memilih duduk di kafe langganan (tempat kerja kakak Eun Sang) dan menghadap jurnal. Menulis tentang tulisan yang membuatnya berpikir gagasan kakaknya memberitahu untuk tak usah berpikir apa-apa *puyeng*

Di Jeguk Group, Won dapat kabar tak mengenakkan bahwa penjualan di shopping mall menurun dari yang diperkirakan.

Kembali ke pantai, Tan melihat Eun Sang dengan menyeret kopernya seperti orang kesasar. Eun Sang kemudian menemukan sang kakak di dalam kafe sedang menerima tips dari pelanggan.

Tan melihat kemarahan Eun Sang saat melihat unnie dirayu pelanggan lain. Tan menatap Eun Sang lekat-lekat, hingga akhirnya unnie juga menyadari kehadiran Eun Sang di luar kafe.

Kedua kakak adik itu berhadap-hadapan. Eun Sang menyudutkan unnie dengan cerita bohongnya selama ini tentang sekolah yang bagus dan tunangan yang keren. Unnie malu namun segera meraih koper sang adik mencari uang.



Eun Sang berteriak bahwa unnie-lah harapan terakhirnya di dunia, ia bertahan dan menunggu dengan ibu kepulangannya. Unnie minta maaf namun tetap meminta uang. Eun Sang tak mau memberikan uang itu, hasil jerih payah ibu. Unnie malah menyuruhnya pulang, mengambil uangnya dan berlari pergi. Eun Sang ditinggal sendirian menangis dengan koper yang isinya berceceran. Tan melihatnya simpatik.

Teman bule lebay muncul dan mengajak Tan sekali lagi ke party. Ia kemudian menyadari keberadaan Eun Sang dan berlari kearahnya. Menyebut Eun Sang 'A fallen angel' dan merebut sebuah tas plastik dan berlari pergi. Reaksi Eun Sang ditengah sesengguknya, "Apa aku sedang dirampok?"



Eun Sang mengejar bule yang berlari kegirangan dan akhirnya menabrak net voli. Eun Sang coba merampas tas plastik miliknya, yang berisi bubuk gandum dari ibu untuk unnie. Bungkus plastik itu terbuka dan bubuknya bertebaran. Bule itu sempat menghirup sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri. Ha. Bulenya pikir itu semacam narkoba.




Ternyata bule lebay itu alergi dengan gandum. Tan yang berada di ER bertanya pada Eun Sang apa tujuannya membawa-bawa serbuk itu? Eun Sang  marah, dia yang dirampok kok.

Tan yg merasa risih pergi, meninggalkan Eun Sang yang dihadang oleh polisis. Menanyai seorang gadis yg tak begitu tahu Bahasa Inggris, dimana dia tinggal, apakah bubuk itu narkoba, apa dia masih dibawah umur, apa dia imigran ilegal?



Tan saves the day. Ia merangkul Eun Sang dan bilang pada polisi bahwa gadis itu pacarnya. Polisi justru makin curiga jika ini ada kaitannya dengan Tan. Polisi itu memutuskan untuk menahan passpor Eun Sang.

Tentu Eun Sang tak punya tempat untuk tinggal dan tak punya ponsel. Ia berencana untuk menelpon unnie namun menurut Tan itu bukan ide bagus. Eun Sang meminta tumpangan dan ponsel untuk dipinjam, ia akan bayar semuanya nanti. "Kamu kaya?" tanya Tan. Eun Sang menjawab "aku hanya takut kamu akan pergi."



Tan mengantarnya ke rumah unnie dan menunggu sementara Eun Sang tak mendapat respon dari pemilik rumah. Eun Sang bersedia menunggu hingga  unnie datang. Tan sebut Eun Sang sangat naif. Oke, terserah, lalu ia pergi.

Eun Sang menunggu di tangga depan rumah saat diganggu segerombolan pemuda. Ia akhirnya beranjak, dan berjalan dengan gugup.... dan mobil Tan muncul lagi. Ay.

"Ingin pergi kerumahku?" tanya Tan.



Komentar:

Cukup puyeng juga dengan banyaknya karakter di serial ini. Dan dipastikan episode berikutnya masih akan ada beberapa tokoh yang akan muncul. Karena aku rekap serial ini disaat serial aslinya sudah airing lebih dari setengahnya, yang lain pasti sudah mengeti korelasi antara satu karakter dan lain. Kendati tentu masih banyak misteri yang harus dinantikan.

Pada awalnya aku langsung suka dengan karakter Eun Sang, dia bisa defense diri sendiri dan bukan seorang yang lemah meski dia adalah 'pewaris' kemiskinan. Tapi waktu dia down mengetahui kenyataan sang kakak hidup jauh dari angan-angannya, aku agak ragu. Tapi karena masih episode 1, semua bisa terjadi. Dan hey, manusia yang sedang di negeri orang berhak penuh untuk merasa waspada dan bahkan gugup. Semua orang pasti begitu. Apalagi seseorang yang tak menguasai bahasa seperti Eun Sang.

Seperti biasa, karakter Lee Min Ho sebagai Tan disini yang cool sudah cukup bikin drama ini memiliki banyak penonton. Aku pribadi suka dengan aktingnya yang kian tahun kian keren. Gimana dia memposisikan diri sebagai anak terbuang yang tak begitu dibuang (look at his house!).

Namun alangkah baiknya jika kita tak begitu berlarut-larut di negeri orang dan segera kembali ke negeri ginseng. Meski aku masih yakin akan banyak perkembangan tersendiri di California, mengingat mereka sedang liburan musim panas.

Over all, episode 1 sudah cukup lumayan untuk dinantikan episode 2 dan seterusnya. Dan mari kita coba untuk tetap ingat bahwa ini serial remaja, semua karakter muda disini masih SMA dan tak lebih dari 18 tahun. Let's stick to that if the characters goes a little lebay. Hehe.






0 comments:

Post a Comment

Apa pendapatmu tentang post ini?